welcome to my blog...

Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 16 November 2013



PORIFERA

A.    Struktur Tubuh Porifera

Pada bagian tengah tubuh porifera, terdapat spongosol (paragaster). Spongosol adalah ruangan yang berfungsi sebagai saluran air. Pada bagian atas spongosol terdapat oskulum, yitu lubang besar yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air.

Dari luar ke dalam, porifera tersusun atas tiga lapisan dinding tubuh, yaitu epidermis (lapisan terluar), mesoglea (lapisan pembatas), dan endodermis (lapisan dalam).
  1. Epidermis, adalah lapisan terluar tubuh porifera. Lapisan ini tersusun oleh sel-sel epitelium pipih yang disebut dengan pinakosit. Beberapa sel ini membentuk lubang kecil (ostium) tempat masuknya air . Pada ostium, terdapat porosit yang berfungsi untuk mengendalikan buka atau tutupnya ostium.
  2. Mesoglea, adalah lapisan yang berupa gelatin. Lapisan ini merupakan pembatas antara lapisan dalam (endodermis) dengan lapisan luar (epidermis). Mesoglea mengandung dua macam sel, yaitu sel ameboid dan skleroblas. Sel-sel ameboid berfungsi sebagai pengangkut makanan dan zat-zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lainnya. Sedangkan sel skleroblas berfungsi untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duri-duri berfungsi sebagai penguat dinding yang lunak.
  3. Endodermis, adalah lapisan dalam tubuh porifera. Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher (koanosit) yang memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna makanan.
B.     Sistem Pencernaan Porifera

Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis. Pada bagian ini, flagel yang terdapat pada koanosit akan bergerak-gerak sehingga menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa plankton akan mengalir dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke oskulum. Makanan ini lalu akan dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan keseluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak terpakai lagi akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit) melalui spongosol sebelum akhirnya keluar dari tubuh melalui oskulum.
C.    Sistem Reproduksi Porifera

Pada hewan porifera, reproduksi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu reproduksi secara seksual dan aseksual.
  1. Reproduksi secara seksual, yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma bersatu dengan sel ovum. Pada dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan sperma dapat dihasilkan oleh satu individu yang sama. Namun sperma tidak akan dapat membuahi sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri, sehingga pembuahan hanya akan dapat terjadi antara sperma dan sel telur antar individu yang berbeda.
  2. Reproduksi secara aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses pembuahan sperma pada ovum. Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi melalui dua cara, yaitu dengan cara pembentukan kuncup dan gemula (kuncup dalam). Gemula adalah butir benih yang diproduksi oleh porifera di lingkungan yang tak menguntungkan, misalnya terlalu dingin atau terlalu panas.
D.    Sistem Sirkulasi Air Porifera

Sistem kanal atau saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ascon, sycon, dan leucon.
  1. Ascon, adalah tipe sistem saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya langsung terhubung lurus ke spongosol.
  2. Sycon, pada tipe saluran ini air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati saluran-saluran bercabang sebelum masuk ke dalam spongosol. Saluran bercabang ini biasanya dilapisi oleh koanosit.
  3. Leucon, adalah tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-rongga bercabang yang tidak terhubung langsung menuju spongosol.
Description: saluran air, ascon, leucon,sycon
Jenis-jenis saluran air porifera
(arahkan kursor ke gambar untuk memperbesar)

E. Klasifikasi Porifera

Terdapat tiga kelas yang dapat diklasifikasikan ke dalam filum porifera, yaitu kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
  1. Calcarea, merupakan kelas porifera yang memiliki spikula dari zat kapur. Contoh spesies calcarea antara lain Sycon sp. dan Clathrinasp yang biasa hidup di daerah laut dangkal.
  2. Hexactinellida, memiliki spikula yang tersusun atas zat kersik (silikat). Contoh spesies dari kelas  hexactinellida antara lain Pheronema sp. dan Euplectella sp. yang hidup di laut dalam.
  3. Demospongiae, merupakan porifera bertulang lunak dengan spikula yang tersusun dari zat kersik. Contoh spesies dari kelas  demospongiae antara lain Euspongia sp., Spongila sp., dan Callyspongia sp.
E.     Peranan Porifera Bagi Manusia

Tubuh porifera biasanya dimanfaatkan manusia sebagai alat penggosok badan atau perabotan. Selain itu porifera juga banyak digunakan sebagai hisan akuarium. Porifera kadang juga merugikan bagi manusia karena hidup melekat pada kulit tiram, sehingga kualitas tiram yang dihasilkan oleh peternakan akan berkurang.

Biologi 2



COELENTERATA
A.      Pengertian
Coelenterata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis).Ektoderm berfungsi sebagai pelindung sedang endoderm berfungsi untuk pencernaan.Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron atau gastrosol.Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk kantong.Makanan yang masuk ke dalam gastrosol akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel gastrodermis.Pencernaan di dalam gastrosol disebut sebagai pencernaan ekstraseluler.Hasil pencernaan dalam gasrosol akan ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam vakuola makanan.Pencernaan di dalam sel gastrodermis disebut pencernaan intraseluler.Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara difusi.Begitu pula untuk pengambilan oksigen dan pembuangan karbondioksida secara difusi.Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan. Sistem saraf terdapat pada mesoglea.Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan gastrodermis.Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin. Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut. Mulut dikelilingi oleh tentakel.Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki.Mulut berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan karena Coelenterata tidak memiliki anus.Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut.Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut knidosit (knidosista) atau knidoblas.Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista).

B.      Definisi
 Kata Coelenterata berasal dari bahasa Yunani: Coilos : rongga, dan entero : usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang berfungsi sebagai usus. Coelenter ata hidupnya di perairan laut maupun air tawar, contoh hydra. Ciri Umum :
1. Hewan bersel banyak (multiseluler)
2. Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm dan endoderm. Diantaranya ada rongga (mesoglea)
3. Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti mangkok (medusa)
4. Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan bergerak. Tentakel punya sel racun (knid oblast) atau sel penyengat (nematosis)
5. Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
6. Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia
7. Sistem saraf difus (baur)
8. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), vegetatif pada fase polip dan generatif pada fase medusa

C. Sifat dan Ciri Khusus
Umumnya hidup di daerah perairan laut. Memiliki system saraf tersebar atau diffus.Tidak mempunyai sistem pernapasan, eksresi, dan si stem peredaran darah.Dalam kehidupannya atau dalam daur hidupnya memiliki atau mengalami dua bentuk tubuh (dimorfisme ), yaitu polip dan medusa. Tipe nutrisi holozoik dan saprozoik. Reproduksi dengan cara seksual dan aseksual. Tubuh di organisasi dalam tingkat jaringan.
 
D.      Tipe Morfologi POLIP
Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula yang memben-tuk koloni. Melekat pada dasar perairan, tidak dapat bergerak bebas. Tubuh atas membesar, di alamnya terdapat rongga gastrovaskuler yang fungsinya sebagai usus. Di bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa. Polip merupakan fase vegetatif pada coelenterata MEDUSAFase medusa merupakan fase generatif (seksual), dimana pada fase ini mengha-silkan sel telur dan sel sperma. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas di perairan. Bentuknya seperti payung dan punya tentakel yang melambai -lambai. Kita biasa menamakannya dengan ubur-ubur.

E.       Cara Makan Coelenterata
hidup di perairan yang jernih yang mengandung partik el-pertikel organik, plankton atau hewan-hewan kecil. Jika terdapat hewan kecil, misal jentik nyamuk menempel pada tentakel dan meng e-nai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan lemas lalu tentakel membawanya ke mulut.Di bawah mulut terdapat kerong-kongan pendeklalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endoderma menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut.
F.  Reproduksi
1. ASEKSUAL (VEGETATIF)• Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fa se polip. Makin lama makin besar, lalu membentuk tenta kel. Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai besar hingga i nduknya membuat kuncup baru. Semakin banyak lalu me njadi koloni
 2. SEKSUAL (GENERATIF)• Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa. Letak testis di de kat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma mas ak dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tu mbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva bersilia (pla nula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan.

G. KLASIFIKASI COELENTERATA
Kelas Hydrozoamemiliki ciri-ciri :Bentuk tubuhnya seperti ular air.Hidup di air tawar secara polip maupun medusa.Contoh yang umum dari kelas ini adalah Hydra sp.HydraBergerak dengan cara melekukkan badannya seperti ulat jengkal.Pencernaan makanan dengan cara ekstraseluler di dalam rongga gastrovaskuler, dan intraselluler di dalam vakuola sel gastrodermis.Reproduksi secara aseksual: membentuk tunas, dan seksual: peleburan antara sperma dan ovum.Bentuk tubuh seperti silinder yang mulutnya terletak pada bagian atas tubuhnya yang dinamakan hypostom.
Kelas Scypozoa Scypozoa berasal dari kata scyphos = mangkuk, dan zoon = hewan Ciri-cirinya: a. Bentuk tubuh seperti mangkuk. b. Hidup di laut. c. Bagian tepi tubuhnya dikelilingi oleh tentakel. d.Disekitar mulutnya terdapat empat lengan yang dilengkapi oleh n ematikist. e. Alat pencernaannya berupa saluran bercabang. f. Sistem sarafnya berupa anyaman. g. Contoh yang umum di Indonesia, adalah Aurelia sp. dan Obelia s p.
Gambar  Spesies Aurelia aurita

Gambar obelia sp

Kelas Anthozoa Anthozoa berasal dari kata: anthos = bunga, dan zoon = binatang Ciri-cirinya: a.Seluruhnya hidup di laut. b.Contoh speciesnya diantaranya : Achrophora sp., Meandri na sp., Fungia sp. Fevia sp. c.Yang paling umum dipelajari adalah anemon laut dan koral. d.Anemon laut ukuran tubuhnya ada yang besar ada yang ke cil.• Spesies Coral sp spesies Madreporaria sp

H. Spesialisasi spesies Spesies:
koral Calcigorgia spiculifera Anggota dari ordo Medreporaria adalah binatang karang. Ciri-cirinya : a. Tumbuh membentuk masa yang kaku dan kuat b. Menjadi tempat hidup diantara beber apa jenis hewan lain c. Organisme koral mirip dengan polip a nemon laut, hanya ukurannya jauh leb uh kecil, d. Memiliki tentakel e. Sedikit berotot, f. Tidak memiliki pedal disk. g. Generasi dari koloni polip-polip ini men ghasilkan karang kapur.
I. Spesies:
Anemonia viridis (Anemon Laut) Ciri-ciri: a.Tubuh silinder dan pendek. b.Pada permukaan atas di sekitar permukaa n mulut terdapat tentakel . c.Bagian dasar berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat. d.Makanan anemon laut berupa Mollusca , Crustaceae, dan Invertenrata lainnya. e.Alat reproduksinya berumah dua dengan f ertilisasi eksternal.

biologi




PLATYHELMINTHES




A. Ciri-Ciri Platyhelminthes
  1. Mempunyai bentuk tubuh pipih.
  2. Tidak mempunyai rongga tubuh (selom).
  3. Simetris bilateral, tubuh triploblastik.
  4. Pencernaan dengan gastrovaskuler.
  5. Bernapas dengan seluruh permukaan tubuh.
  6. Tidak memiliki sistem peredaran darah.
  7. Mempunyai ganglion sebagai sistem syaraf.
  8. Memiliki sel api sebagai alat ekskresi.
  9. Pada umumnya bersifat hemafrodit, yang artinya terdapat dua jenis alat kelamin yaitu jantan dan betina dalam satu individu namun jarang terjadi pembuahan sendiri.
B. Struktur Tubuh Platyhelminthes

Platyhelminthes mempunyai tubuh berbentuk pipih tanpa ruas-ruas yang dapat dibagi menjadi bagian anterior (kepala), posterior (ekor), dorsal (punggung), ventral (daerah yang berlawanan dengan dorsal), dan lateral (bagian samping tubuh). Platyhelmintes memiliki tubuh dengan simetri bilateral, hewan ini merupakan triploblastik yang tersusun atas tiga lapisan jaringan yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam).

C. Klasifikasi Platyhelminthes

Platyhelminthes dibagi menjadi empat kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap), Cestoda (cacing pita), dan monogenea.

1. Turbellaria (Cacing Berambut Getar)

Planaria sp. adalah salah satu contoh spesies yang termasuk dalam kelas Turbellaria. Cacing ini bersifat karnivor dan hidup bebas di perairan seperti di sungai, kolam, atau danau. Planaria memiliki panjang tubuh antara 5-25 mm. Hewan ini bergerak dengan silia yang terdapat pada bagian epidermis tubuhnya.

Planaria memiliki sistem pencernaan yang masih sangat sederhana yang terdiri dari mulut, faring, dan rongga gastrovaskuler (usus). Hewan ini tidak memiliki anus sehingga sisa-sisa makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan kembali melalui mulut.

Planaria mengeksresikan sisa metabolisme tubuh yang berupa nitrogen melalui permukaan tubuhnya yang dilangkapi oleh sel api. Cacing ini memiliki sistem saraf yang berpusat di ganglia pada bagian kepala yang kemudian bercabang-cabang membentuk sistem syaraf tangga taali. Planaria dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Perkembangbiakan secara seksual terjadi saat sel sperma membuahi sel telur betina. Planaria bersifat hemafrodit, sehingga tak akan pernah tejadi pembuahan sendiri. Reproduksi planaria secara aseksual terjadi melalui proses fragmentasi atau memotong diri. Setiap potongan tubuh akan beregenerasi sehingga akan membentuk individu baru.

2. Trematoda (Cacing Isap)

Semua anggota kelas ini bersifat parasit yang hidup di dalam tubuh hewan maupun manusia. Cacing ini mempunyai alat hisap (sucker) yang terdapat pada bagian mulut atau ventral tubuhnya yang dilengkapi dengan gigi kitin. Permukaan tubuh trematoda tidak dilengkapi dengan silia namun mempunyai kutikula untuk mempertahankan diri.

Contoh spesies anggota trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati). Cacing ini mempunyai bentuk tubuh yang mirip seperti daun dengan ukuran panjang 2-5 cm dan lebar 1 cm. Fasciola hepatica hidup sebagai parasit di dalam kantong empedu hati ternak. Saluran pencernaan cacing ini terdiri atas mulut yang terdapat di bagian ujung anterior dilengkapi dengan alat hisap bergigi kitin untuk melekatkan diri.
  • Daur Hidup Fasciola hepatica
Fasciola hepatica bersifat hemafrodit dan berkembang biak secara generatif. Daur hidup cacing ini dimulai saat telur Fasciola hepatica dewasa yang berada di saluran empedu hewan ternak keluar bersama feses. Pada tempat yang tepat, telur yang telah fertil tersebut akan menetas sebagai larva bersilia yang disebut dengan mirasidium. Mirasidium kemudian masuk ke dalam tubuh siput karena tidak bisa bertahan di alam bebas lebih dari 8 jam. Di dalam tubuh siput, mirasidium akan tumbuh menjadi sporosista, lalu berkembang menjadi redia (larva kedua), kemudian menjadi serkaria (larva ketiga).

Serkaria mempunyai bentuk tubuh seperti berudu yang dapat berenang bebas. Serkaria kemudian keluar tubuh siput lalu hidup menempel di rumput kemudian membentuk metaserkaria. Jika rumput yang terdapat metaserkaria tersebut dimakan oleh hewan ternak, maka metaserkaria akan tumbuh besar di organ hati. ulang kembali. Siklus pun kemudian akan terUntuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar di bawah ini.

Selain cacing hati, ada juga anggota kelas trematoda lain yang hidup sebagai parasit di organisme lain yaitu Clonorchis sinensis dan Opisthorchis sinensis yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh manusia. Kedua cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui inang perantara (sebagai tempat hidup larva) ikan air tawar dan keong yang dimakan manusia.

3. Cestoda (Cacing Pita)

Cacing pita memiliki ciri khusus berupa bentuk tubuhnya yang pipih dan memanjang seperti pita. Cacing jenis ini tidak mempunyai saluran pencernaan karena sari-sari makanan akan langsung bisa diserap melalui permukaan tubuhnya. Tubuh Cestoda terdiri dari ruas-ruas yang disebut dengan proglotid. Setiap proglotid pada cacing pita mempunyai sistem reproduksi dan ekskresinya sendiri, oleh karena itulah cacing pita dianggap sebagai koloni individu.

Contoh cacing pita antara lain adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Cacing ini adalah parasit pada tubuh manusia dengan inang perantara hewan babi dan sapi. Cacing ini masuk kedalam tubuh sapi atau babi melalui larva Taenia .sp yang termakan kedua hewan tersebut. Larva yang tertelan kemudian akan berada di usus halus dan tumbuh menjadi heksakan. Larva ini kemudian akan menembus usus halus lalu terbawa oleh aliran darah dan masuk ke dalam daging. Jika daging babi atau sapi ini dimakan oleh manusia, maka cacing ini akan masuk dan berkembang menjadi cacing dewasa di dalam tubuh manusia. Cacing pita dewasa dapat mencapai ukuran panjang tubuh hingga 20 cm. Dan berikut adalah gambar ilustrasi daur hidup Taenia .sp.



4. Monogenea

Hewan monogenea umumnya adalah parasit yang hidup pada tubuh ikan. Hewan ini tidak memiliki rongga tubuh dan mempunyai sistem pencernaan yang sangat sederhana berupa mulut, usus, dan lubang anus. Monogenea adalah hewan hemafrodit, hewan ini tidak mengalami fase aseksual. Telur Monogenea yang menetas akan mengalami fase larva yang disebut dengan onkomirasidium. Contoh spesies yang termasuk ke dalam kelas monogenea adalah Schistosoma mansoni.

Minggu, 10 November 2013



SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER
ROM I
1.      apa kepanjangan dan fungsi ISP ?
Internet Server Provider
Fungsi penyedia layanan akses inernet
2.      apa yang dimaksud dengan wireles?

3.      Sebutkan peralatan pendukung koneksi internet !
a.       HUB/Switch
b.      Repeater
c.       Router
d.      Bridge
e.       Gateway
4.      Apa kepanjangan dan pengertian WWW
WWW : World Wide Web
Worl Wide Web adalah salah satu fasilitas inernet  sangat populer yang  berisi database yang bersifat terdistribusi dan dapat digunakan untuk memeperoleh informasi atau melakukan transaksi pembelian barang.
5.      Apa  yang dimaksut dengan Internet?
Jaringan komputer yang luas dan mendunia yang menghubungkan kompuer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia.
6.      WIFI kependekan dari ?
WIFI : Wireles Fireless
7.      Apa yang dimaksut dengan Bandwith
Lebar saluran data yang dilewati secara bersamaan oleh beberapa data yang ditransfer dalam satu jaringan.
8.      Sebutkan macam macam koneksi internet !
a.       Koneksi Dial-Up
b.      ADSL
c.       Koneksi jaringan Leased Line
d.      Satelit VSAT
e.       Handphone
f.       WIFI
g.      Cable Modem
9.      Apa yang dimaksut dengan LAN ?
Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan.
10.  Bagaimana cara melihat jaringan Hotspot
a.       Pastikan Wifi di laptop aktif. Biasanya ada tombol di laptop untuk mengaktifkan Wifi bawaan laptop.
b.      Klik pada gambar 2 layar yang saling berhimpit yang berada di pojok kanan bawah layar desktop komputer kita. Ini akan menyebabkan sistem operasi linux men-scan jaringan wireless dan menampilkan nama nama SSID Hotspot yang ada di sekitar kita.
c.       Klik ke nama salah satu HotSpot yang mana kita ingin tersambung.
ROM II
1.      Jelaskan secara singkat sejarah perkembangan internet!
Jawab : Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan kompuetr sekitar tahun 1960. Pada awalnya internet diciptakan untuk keperluan perang. Lalu oleh perusahaan bernama ARPAnet mengembangkan internet untuk dunia pendidikan.
2.      Jelaskan apa yang dimaksud data digital dan data analog!
Jawab : Data digital adalah data dalam bentuk pulsa yang dapat berubah secara tiba tiba dengan kisaran 0 dan 1.
Data analog adalah
3.      Apa yang dimaksud dengan blog!
Jawab : Blog berasal dari kata Web dan Log (WEBLOG) yang berarti catatan online (yang berada di web).
Pengertian yang lebih lengkap, blog adalah situs web yang berisi tulisan, artikel atau informasi bermanfaat yang diupdate (diperbaharui) secara teratur dan dapat diakses secara online baik untuk umum maupun pribadi.
4.      Sebutkan langkah-langkah membuat blog!
Jawab : 1. Membuat email di Gmail
       2. Daftar di Blogger.com dengan cara klik blog baru, isi judul blog anda, isikan alamat / domain blog anda, pilih themes / tema blog yang anda sukai, klik buat blog
            3. blog sudah jadi
5.      Sebutkan langkah-langkah membuat blogroll pada blog!
Jawab : Langkah – langkah membuat blogroll :
1. Masuk ke Blogger.com
2. Pilih Tata Letak
3. Pilih Tambah Gadget
4. Pilih HTML/Javascript dan masukkan kode script kedalamnya